Bahasa Indonesia | English

Teknik Menguasai Copywriting: Tiga Formula Terkenal Yang Harus Anda Ketahui

Internasional 19 July 2024 63


BPPTIK– Hai Sobat BPPTIK! Pernah membaca kalimat seperti ini, “Sobek, Tarik, Lumer! Roti sobek empuk dengan isian cokelat lumer yang bikin senyum tiap gigitan”. Jika secara spontan kamu membayangkan makanan tersebut saat membaca tagline di atas, ini menunjukkan seberapa besar pengaruh copywriting.

Copywriting sendiri merupakan kerja kreatif yang berhubungan dengan kepenulisan. Copy yang dimaksud disini adalah konten yang berbentuk kata-kata, sifatnya persuasif, dan bertujuan untuk pemasaran atau penjualan sebuah brand baik berupa orang, produk atau jasa. Tak hanya berupa teks saja, copy juga dapat berbentuk gambar, audio maupun video.

Menurut Philip Kotler, yang dikenal sebagai Bapak Pemasaran Modern, konsep copywriting dapat dikaitkan dengan strategi komunikasi pemasaran yang efektif.

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang cara menulis copy, terdapat tiga formula terkenal yang perlu kamu pelajari terlebih dahulu. Formula di bawah ini akan membantumu dalam proses copywriting.


Teknik Pertama - AIDA / AIDCA

Formula ini menjelaskan cara mengkomunikasikan pesan kepada audiens supaya dapat diterima dan dipahami dengan baik dan diharapkan audiens melakukan tindakan sesuai dengan pesan yang disampaikan.


1. Attention (Perhatian)

Langkah pertama yang perlu kamu cermati, copy harus dapat menarik perhatian audiens. Kalau dalam mesin pencarian, begitu membaca judul, audiens segera mengklik konten tersebut. Sedangkan dalam media cetak, memiliki stopping power yang membuat audiens berhenti di halaman tersebut.

Bagaimana caranya? Menarik di sini berarti dapat membuat audiens bertanya-tanya, menumbuhkan rasa penasaran atau merasa bahwa ini yang mereka cari dan inginkan. Caranya bisa dengan membuat judul/headline yang menarik, memberikan informasi atau fakta yang mengejutkan, memancing dengan pertanyaan.

Tiga elemen penting yang wajib ada untuk menarik perhatian yaitu judul/headline, gambar, dan kalimat pembuka.

Contoh :

Copy dari kampanye #AdaAqua: “Kurang fokus, salah naik motor? #AdaAqua”

2. Interest (Minat)

Setelah berhasil membuat audiens memperhatikan iklan, copy harus dapat menarik minat audiens. Audiens harus tertarik dengan isi dari iklan tersebut. Secara umum, untuk membuat mereka tertarik bisa dengan menyajikan fakta, data, studi kasus atau sebuah alasan.

Contohnya dengan studi kasus Aqua tadi:

Kurang minum dapat menurunkan konsentrasi dan fokus seseorang. Dengan minum Aqua setiap hari, kamu akan tetap fokus menjalani hari. Nggak bakal skip dan loading lama lagi!

3. Desire (Keinginan)

Kamu harus bisa mendorong audiens agar menginginkan brand tersebut. Caranya dengan memberikan mereka alasan mengapa rela mengeluarkan uang untuk brand tersebut. Bila dari segi teks, bisa dengan menuliskan daftar manfaat brand tersebut bagi pengguna atau konsumennya.

4. Conviction (Keyakinan)

Iklan tersebut mampu memunculkan keyakinan bahwa keputusan audiens menginginkan dan membutuhkan produk tersebut benar adanya. Tanpa keyakinan, tak akan ada action.

5. Action (Tindakan)

Apakah dengan adanya iklan tersebut, seseorang akan bertindak atau tidak. Tindakan ini tidak harus berupa pembelian, namun bisa dengan menghubungi cs maupun mengklik landing page berikutnya yang berkaitan dengan brand. Kalau dalam media digital, dapat diukur dari jumlah traffic, atau engagement (like, comment, dan share).


Teknik Kedua - PAS (Problem, Agitate, Solution)


Menurut Dan Kennedy, sebuah permasalahan akan lebih menarik perhatian audiens dibandingkan dengan menampilkan manfaat. Permasalahan itu menarik karena orang tentu tak ingin merasakan sakit, kemacetan, kemiskinan, kehilangan, kerugian, dan lain sebagainya. Maka dari itu, semua berangkat dari permasalahan. Kemudian dari permasalahan itu kamu menawarkan solusi melalui brand tersebut.

1. Problem (Masalah)

Pertama yang harus kamu lakukan adalah mengidentifikasi masalah. Mengeksplorasi masalah yang ada sebenarnya tergantung dari brand itu sendiri.

Contoh :

  • Masalah transfer uang dengan biaya admin,
  • Ongkos kirim barang yang mahal,
  • Noda pakaian yang sulit dihilangkan.
2. Agitate (Agitasi)

Setelah menemukan masalah, kemudian agitasi masalahnya. Buatlah konsumen gelisah dan menganggap bahwa ini sebuah masalah.

Contoh:

Mahalnya ongkos kirim. Keberadaan marketplace seharusnya meniadakan jarak sehingga wilayah satu dan lainnya dapat bertransaksi tanpa mengenal perbedaan tempat dan zona waktu. Namun, ongkos kirim ini tetap mengesankan bahwa jarak itu masih ada. Realitanya, mahalnya ongkos kirim memang membuat masyarakat urung membeli sebuah produk melalui marketplace.

3. Solution (Solusi)

Masalah yang telah dianalisis ini kemudian dicari solusinya. Melalui brand tersebut, kamu harus bisa memecahkan masalah agar konsumen tertarik dengan produkmu.

Contoh :

Misalkan Shopee menyelesaikan masalah ini dengan memberlakukan gratis ongkos kirim. Untuk itu, mereka bekerjasama dengan pihak ekspedisi, dan para penjual (seller). Ini diaplikasikan Shopee melalui copywriting tagline-nya, “Gratis Ongkir Seluruh Indonesia”.. “Gratis Ongkir X-tra” untuk tambahan gratis dan “Gratis Ongkir min. 0”.


Teknik Ketiga - FAB (Features, Advantages, Benefit)


Formula ini mempelajari bagaimana mendengarkan audiens, lalu memenuhi ekspektasi mereka.

1. Features (Fitur)

Fitur-fitur apa saja yang ditawarkan brand tersebut. Mulai apakah produk/jasa yang dijual, penawaran serta fakta terkait brand tersebut.

Contoh Studi Kasus :

Brand Gojek dimana Gojek menawarkan transportasi, berupa ojek online (Go-Ride). Selain untuk transportasi, ojek online juga menerima pemesanan makanan di mitra-mitra yang terdaftar (Go-Food), mengantarkan barang (Go-Send), dan lain sebagainya.

2. Advantages (Keuntungan)

Apakah brand tersebut menjawab kebutuhan audiens? Apakah brand tersebut merupakan solusi dari masalah yang dirasakan/dialami audiens? Keuntungan apa saja yang akan didapatkan oleh pengguna/konsumen ketika menggunakan/mengakses brand itu?

3. Benefit (Manfaat)

Mengapa keuntungan tadi relevan bagi konsumen? Apa makna eksistensi brand ini di mata konsumen? Dari pembelian/penggunaan brand tersebut apakah konsumen mendapatkan personal benefit? (bpptik/ds/dpdw/hp)


Referensi:

www.kampusmarketing.com

https://money.kompas.com/read/2021/10/07/082846126/apa-itu-copywriting-definisi-tugas-jenis-dan-contohnya?page=all

https://www.gramedia.com/literasi/copywriting/?srsltid=AfmBOore_XhCol0K0iSpl1xX6Vjm7voa3NrAZyfqakcCUp59DqvuJ1xF