Bahasa Indonesia | English

BPPTIK Ikuti Workshop V Peningkatan Mutu Lembaga Pelatihan Kerja di Bandung

26 September 2017 142


[caption id="attachment_4534" align="aligncenter" width="660"] Workshop V Peningkatan Mutu Lembaga Pelatihan Kerja di Bandung[/caption] BPPTIK - Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Kominfo mengikuti kegiatan Workshop V Peningkatan Mutu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) pada tanggal 17 sampai dengan 21 September 2017 di Amaroossa Hotel, Bandung, Jawa Barat. Workshop kali ini bertema “Conducting a Quality Audit based on The Indonesian Quality Training Framework (IQTF)” Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI bekerja sama dengan Temasek Foundation International dan Singapore Polytechnic. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari workshop IV yang dilaksanakan pada tanggal 11-14 Juli 2017 yang lalu di Bogor, dan merupakan serangkaian kegiatan Program Peningkatan Mutu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang terdiri dari 7 workshop. (Baca: BPPTIK Ikuti Workshop IV IQTF: Quality Assurance Auditors Training for The IQTF di Bogor) Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Kunjung Masehat. Pada sambutannya, Kunjung mengungkapkan bahwa pelatihan vokasi dengan target 1,2 juta peserta hingga tahun 2019, perlu didukung oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berkualitas. Indikator LPK yang berkualitas yaitu telah terakreditasi sesuai Kerangka Mutu Pelatihan Indonesia (KMPI) yang terdiri dari 8 standar. Turut hadir saat pembukaan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif. Pada sambutannya, Ferry mengungkapkan bahwa jumlah LPK Swasta di Jawa Barat yang terdaftar sebanyak 666 lembaga. LPK-LPK tersebut perlu diakreditasi untuk meningkatkan kualitas lembaga dan lulusannya, agar siap pakai di dunia kerja. Materi yang dijelaskan pada workshop kali ini adalah mengenai pelaksanaan audit pemenuhan KMPI (IQTF) pada LPK. Rincian materi yang disampaikan selama workshop meliputi desktop review, perencanaan audit, kegiatan sebelum, selama, dan sesudah audit, dalam pemenuhan standar KMPI (IQTF) pada sebuah LPK. Dalam workshop ini para peserta melaksanakan praktik audit ke beberapa LPK yang ada di Bandung. Hasil dari praktik tersebut dipresentasikan pada akhir workshop. Fasilitator workshop berasal dari Singapore Polytechnic Institute. Peserta workshop kurang lebih berjumlah 100 orang yang berasal dari Kementerian teknis, UPT Pusat Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, UPT Daerah Balai Latihan Kerja Pemerintah Daerah, dan Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan Provinsi. Setelah workshop V, penyelenggara akan menyeleksi dari 100 orang peserta menjadi 60 orang, untuk mengikuti Workshop VI hingga Workshop VII untuk menjadi Master Trainer dan Master Asesor Workshop ditutup oleh Kepala BBPLK Bandung, Edy Hernanto. Dalam sambutannya, Edy Hernanto menyampaikan bahwa bagi para peserta yang lolos seleksi, diharapkan dapat menyesuaikan jadwal kegiatan di lembaga masing-masing, agar dapat mengikuti workshop berikutnya di Jakarta.  (bpptik/lpa/hdn)