Bahasa Indonesia | English

Kepala Badan Litbang SDM Membuka Kegiatan Sertifikasi Perdana LSP BPPTIK

28 May 2019 224


[caption id="attachment_6958" align="aligncenter" width="660"] Kepala Badan Litbang SDM Membuka Kegiatan Sertifikasi Perdana LSP BPPTIK (1)[/caption]   BPPTIK – Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Perdana Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kesatu Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LSP BPPTIK). Kegiatan yang diselenggarakan selama 5 hari pada tanggal 6-10 Mei 2019 ini meliputi 3 hari Pelatihan dan 2 hari Sertifikasi Kompetensi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sertifikasi Kompetensi tersebut merupakan sertifikasi perdana LSP BPPTIK dengan penyaksian (witness) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagai tahapan dalam proses lisensi LSP BPPTIK. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 41 orang yang terdiri atas masyarakat umum dan pegawai BPPTIK. Pelatihan dan sertifikasi yang dilaksanakan mengacu pada skema Sertifikasi Okupasi Nasional, yaitu Pelatihan Junior Graphic Design dan Sertifikasi Desainer Grafis Muda (Junior Graphic Designer), Pelatihan Junior Office Application dan sertifikasi Junior Office Operator, Pelatihan Junior Web Development dan Sertifikasi Pengembang Web Pratama (Junior Web Developer), serta Pelatihan dan Sertifikasi Teknisi Utama Jaringan Komputer. Seluruhnya terbagi dalam 4 kelas. Kegiatan Sertifikasi Perdana LSP BPPTIK dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, pada hari Jumat (10/5/2019) di ruang rapat paripurna BPPTIK. Pembukaan turut dihadiri oleh Kepala BPPTIK, Nusirwan; Lead Asesor Witness BNSP, Mulyanto; Asesor Witness BNSP, Imam Subagyo; Observer Witness BNSP, Lamria Napitupulu; serta para asesor BPPTIK. Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo, Basuki Yusuf Iskandar menyampaikan bahwa proses independensi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sertifikasi LSP BPPTIK. Saat ini, teknologi berkembang sangat pesat dan Revolusi Industri 4.0 merupakan tantangan bagi setiap negara. Pola pikir (mind set) kita harus berubah dengan berkembangnya berbagai teknologi baru, seperti Augmented Reality, Virtual Reality, Advanced Robotic, dan sebagainya. Pemerintah harus menyiapkan kompetensi baru dan meninggalkan kompetensi lama. Dampak bagi tenaga kerja akibat dari revolusi ini sangat besar, sehingga angkatan kerja muda Indonesia harus siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Pada sesi berikutnya, Lead Asesor Witness BNSP, Mulyanto, mengatakan bahwa sertifikasi merupakan tahapan terakhir setelah proses pelatihan. LSP merupakan lembaga independen yang tidak boleh tergabung dengan kegiatan proses pelatihan. Sehingga status LSP harus imparsial, yang hanya melakukan penilaian dan pelaksana sertifikasi. Pelatihan dan sertifikasi ini bersifat gratis. Seluruh pembiayaan program dibebankan pada APBN tahun 2019. (bpptik/sm/lpa) [caption id="attachment_6959" align="aligncenter" width="660"] Kepala Badan Litbang SDM Membuka Kegiatan Sertifikasi Perdana LSP BPPTIK (2)[/caption]