Bahasa Indonesia | English

Kepala Badan Litbang SDM Kominfo Membuka Diklat CIO dan Web Programming

29 April 2016 213


CIO Web

BPPTIK – Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Kominfo kembali menyelenggarakan 2 Diklat Teknis di bidang TIK, yaitu Diklat Chief Information Officer (CIO) dan Diklat Developer (Web Programming) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) seluruh Indonesia. Diklat Teknis kali ini merupakan angkatan ke-4 untuk Tahun 2016 yang diselenggarakan sejak hari Senin (25/4/2016) hingga hari Jum’at (29/4/2016). Diklat diselenggarakan sebagai wujud kerja sama antara Kementerian Kominfo, Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Korea Internasional Cooperation Agency (KOICA) dalam proyek hibah “IT Capacity Building for Local and Central Government”.

Diklat dibuka secara resmi pada hari Senin (25/4/2016) oleh Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, serta dihadiri oleh Kepala BPPTIK Kominfo Nusirwan, serta para tenaga pengajar, yaitu Arry Akhmad Arman (Dosen/Peneliti di Institut Teknologi Bandung) dan Slamet Riyanto (Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Diklat angkatan ke-4 tersebut diikuti 60 (enam puluh) orang peserta.

Pada sesi kuliah umum, Kepala Badan Litbang SDM Kominfo menyampaikan paparan mengenai “Tantangan Kominfo ke Depan”. Basuki Yusuf Iskandar menekankan fokus Kominfo untuk mendorong pemanfaatan TIK pada aspek broadband, e-commerce, dan implementasi e-Government yang dimulai dari daerah dengan panduan regulasi dari Pemerintah Pusat. Basuki juga menggarisbawahi peran TIK yang telah mengubah 3 (tiga) hal, yaitu: efisiensi business process, pertumbuhan konten menjadi multi point, dan sharing economy melalui e-market place/virtual market.

Lebih lanjut, Arry  Akhmad Arman menyampaikan paparan tentang Strategi Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang e-Government. Dalam paparannya, Arry menyebutkan bahwa peringkat e-Government Indonesia berada di bawah Singapura dan Thailand. Doktor pengajar di ITB tersebut juga menyampaikan bahwa e-Government memiliki pengaruh hingga 70% dalam hal efisiensi perekonomian nasional di negara berkembang. Maka, tugas berat Pemerintah Indonesia adalah menerapkan e-Government yang terintegrasi, di mana secara geografis Indonesia terdiri dari ribuan pulau terpisah, dari Sabang sampai Merauke.

Kedua paparan tersebut di atas mendapat sambutan dari peserta melalui sesi tanya jawab. (rida/arif/hdn/bpptik)