Indonesia Menjadi Tuan Rumah Global DTC Workshop 2024
BPPTIK, sebagai salah satu Digital Transformation Center (DTC) dari ITU, turut berpartisipasi dalam workshop ini. Sebagai DTC, BPPTIK mendukung upaya peningkatan keterampilan digital di Indonesia, khususnya untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)
Indonesia terus meningkatkan
percepatan dalam transformasi digitalnya untuk mempersiapkan sembilan juta
talenta digital pada tahun 2030. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri
Komunikasi dan Informatika, Bapak Nezar Patria, dalam Global Digital
Transformation Center (DTC) Workshop 2024 yang diselenggarakan di Bali pada 14-16
Mei 2024. Workshop ini dilaksanakan oleh ITU dengan Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) melalui BPPTIK menjadi tuan rumah (host country) yang bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison,
serta didukung oleh Cisco.
BPPTIK, sebagai salah satu Digital Transformation Center (DTC) dari ITU, turut berpartisipasi dalam workshop ini. Sebagai DTC, BPPTIK mendukung upaya peningkatan keterampilan digital di Indonesia, khususnya untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Indosat Ooredoo Hutchison dan Cisco semakin memperkuat komitmen BPPTIK dalam mempercepat transformasi digital Indonesia menuju 9 juta talenta digital pada 2030.
Wakil Menteri Komunikasi dan
Informatika menekankan bahwa Indonesia memerlukan upaya besar untuk mengatasi
kesenjangan keterampilan digital, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan,
dan Terluar). BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah fokus pada
pengembangan kompetensi digital melalui berbagai program pelatihan, mulai dari
digital marketing hingga keamanan siber. Modul pelatihan dirancang untuk
menjangkau pelaku usaha, perempuan, anak muda, dan masyarakat di daerah 3T,
dengan tujuan memberikan pengetahuan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja global.
Workshop
ini juga mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk mempercepat pengembangan
keterampilan digital di seluruh dunia. Dengan adanya DTC di setiap negara,
diharapkan kesenjangan keterampilan digital dapat dipersempit. Inisiatif ini
tidak hanya berdampak pada Indonesia, tetapi juga pada negara-negara lain di
Asia Pasifik dan Afrika. Program ini juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi
antara sektor pemerintah, swasta, dan organisasi internasional.
Indosat
Ooredoo Hutchison, yang turut mendukung acara ini, memperkenalkan program
"Generasi Terkoneksi" (GenSi), sebuah inisiatif untuk meningkatkan
literasi digital di daerah pedesaan dan mempersempit kesenjangan digital.
Program ini menyasar generasi muda dan perempuan, serta menawarkan pelatihan
keterampilan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam workshop ini, Dr. Cosmas Luckyson Zavazava, Direktur Biro Pengembangan Telekomunikasi ITU, menyampaikan komitmen ITU untuk terus mendukung transformasi digital global dan mempromosikan inklusi digital melalui kolaborasi antar negara dan sektor. Indonesia, sebagai tuan rumah, menunjukkan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan keterampilan digital di Asia Pasifik.