Bahasa Indonesia | English

BPPTIK Selenggarakan Seminar “Prospek Industri Kreatif Berbasis TIK”

27 February 2015 310


[caption id="attachment_820" align="aligncenter" width="650"] Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi dan Informasi (BPPTIK) mengadakan seminar berjudul “Prospek Industri Kreatif Berbasis TIK”, Kamis (26/2/2015). (BPPTIK) Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi dan Informasi (BPPTIK) mengadakan seminar berjudul “Prospek Industri Kreatif Berbasis TIK”, Kamis (26/2/2015). (BPPTIK)[/caption] BPPTIK – Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi dan Informasi (BPPTIK) mengadakan seminar berjudul “Prospek Industri Kreatif Berbasis TIK”, Kamis (26/2/2015). Kegiatan tersebut diikuti oleh pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK), dan sederajat yang berada di kawasan Kabupaten Bekasi. Tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah untuk memotivasi generasi muda untuk tergerak dalam memanfaatkan peluang dalam dunia industri kreatif yang berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Seminar dibuka oleh Kepala BPPTIK, Nusirwan. Kegiatan ini merupakan seminar ke-3 dari 5 (lima) seminar yang rencananya akan diselenggarakan BPPTIK di tahun 2015. Narasumber yang didatangkan merupakan praktisi di dalam industri kreatif berbasis TIK yaitu Rudy Suteja Chairman of Cimahi Creative Association (CCA) yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Baros Creative Partner. Kurang lebih sebanyak 270an peserta dari 15 (lima belas) sekolah hadir dalam kegiatan ini. Materi Digital Creative Prospect dipaparkan oleh narasumber memotivasi peserta untuk memanfaatkan peluang industri kreatif berbasis TIK yang masih terbuka lebar di masa depan. Hal tersebut dikarenakan penggeseran Kebutuhan TI dari kebutuhan bisnis ke individu, untuk meningkatkan kualitas kehidupan maupun life style. Oleh karena itu kreativitas pada saat ini sama pentingnya dengan pendidikan untuk menjadi melek huruf, sehingga harus diperlakukan sama dengan pendidikan. Narasumber juga memberikan contoh-contoh kesuksesan anak muda Indonesia yang mendunia di antaranya yang sukses dalam membuat game Sushi Chain dan Infinite Sky. Peserta terlihat antusias dan bersemangat dalam sesi diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar peluang bisnis di sektor industri kreatif khususnya di Indonesia pada masa depan. Pertanyaan yang mengemuka di antaranya bagaimana memulai karir untuk menjadi animator sejak dini. Acara ditutup diakhiri dengan pemberian hadiah kepada tiga penanya terbaik dan pembagian sertifikat. (MJ/hdn)