Bahasa Indonesia | English

Perlukah Brand Media di Internet?

08 September 2016 130


[caption id="attachment_2177" align="aligncenter" width="575"]Brand (Sumber gambar : http://blogs-images.forbes.com/steveolenski/files/2014/02/Branding-Solutions.jpg)[/caption]

Oleh: Andry Rivan Sumara, MSi. Calon Peneliti BPPTIK Kementerian Kominfo

BPPTIK - Internet berkembang pesat dalam satu dasawarsa terakhir dan membawa dampakĀ  yang luas di masyarakat. Salah satunya adalah, banyak sekali bermunculan situs berita online. Mulai dari yang awalnya bermain di media cetak dan telah memiliki nama besar di dunia jurnalistik, hingga kantor-kantor berita baru yang memang lahir dan fokus pada media online.

Banyaknya situs berita tersebut, memberikan dampak perubahan pola pembaca berita dalam mengakses berita. Saat sebelum adanya Internet, tingkat masyarakat membaca dan mempercayai berita yang ada di media cetak sangat tinggi, baik dari kuantitas maupun kualitas. Namun, saat ini terjadi penurunan kuantitas pembaca media cetak jika dibandingkan dengan masyarakat yang mengakses berita melalui media online.

Pada dasarnya, fenomena ini terjadi hampir di berbagai belahan dunia, terutama pada negara-negara yang memiliki aksesibilitas tinggi Internet. Kemudahan yang ditawarkan Internet, membuat masyarakat mengubah pola dalam mengakses dan mempercayai berita. Hasil riset yang dilakukan oleh Columbia Journalism Review (CJR) terkait tingkat kepercayaan dan sumber berita yang mereka baca, menemukan bahwa hampir 82% responden penelitian percaya dan menjadikan media online sebagai sumber akses utama mencari berita. Sedangkan untuk televisi 15%, radio 2%, dan media cetak sebesar 1%. Penelitian tersebut mengambil sampel responden sebanyak 279 orang dengan teknik wawancara.

Dalam penelitiannya, responden diminta untuk membaca sebuah liputan berita di media online yang telah diubah tampilannya dengan berbagai macam tipe layout web. Ada beberapa yang ditampilkan layaknya brand situs berita ternama, ada pula yang ditampilkan seperti Buzzfeed, dan terdapat pula yang ditampilkan seperti tampilan situs berita online yang baru diluncurkan. Namun, pada kenyataannya, responden tidak mengetahui bahwa liputan berita yang mereka baca sebenarnya sudah tayang di website berita lain.

Dari hasil Riset tersebut, CJR menyimpulkan bahwa semakin seseorang sering mengakses dan percaya pada Internet, maka semakin ia percaya pada berita di media online. Efek dari hal ini adalah bagi media/situs berita yang baru diluncurkan di media online, tidak akan kesulitan meraih simpati dan kepercayaan dari para pembacanya, karena tingkat kepercayaan mereka terhadap Internet dan beritanya sangat tinggi dan bukan pada brand/kantor berita media online tersebut. (bpptik/ars/lpa/hdn)

Link laporan riset CJR http://www.cjr.org/special_report/why_we_trust_and_why_thats_changing_online.php