Perkembangan Video Berita Online (Bagian ke-1)
Oleh: Andry Rivan Sumara, MSi. Calon Peneliti BPPTIK Kementerian Kominfo
BPPTIK - Pernahkah jika Anda melihat timeline akun social media, terlihat banyak sekali video berita online? Lalu apakah Anda termasuk orang yang menikmati video berita online tersebut? Jika Anda termasuk orang yang menikmati video tersebut, maka Anda tak usah terkejut karena menurut laporan studi yang ditulis oleh Antonis Kalogeropoulos (peneliti), Federica Cherubini (peneliti) dan Nic Newman (jurnalis dan konsultan media) yang diterbitkan oleh Reuters Institute Study Of Journalism University of Oxford, saat ini memang terjadi peningkatan penggunaan video berita online yang tersebar di media sosial. Hal ini didukung oleh fitur-fitur penunjang yang ada di media social tersebut seperti penunjang memutar video dan fitur sharing.
Beberapa tahun terakhir, kita telah melihat penggunaan video online yang digerakkan atau didukung oleh pengembangan teknis dari berbagai platform salah satunya adalah Facebook dan berbagai perusahaan media yang mengembangkan format baru dalam penyajian berita.
Dalam laporan yang ditulis Reuters Institute Report 2016 yang berdasarkan data produksi dan konsumsi video yang didapat dari organisasi/lembaga pemberitaan di Eropa dan Amerika utara, terdapat beberapa kesimpulan dan fakta yang cukup mengejutkan.
Fakta-fakta tersebut adalah:
- Pertumbuhan video berita online dipicu oleh perkembangan teknologi, user friendly platform media online, dan semakin banyaknya permintaan dari pasar. Sekitar 2,5% pengguna akan memutar fitur berita video online yang tersedia di website berita (teks). Namun, angka tersebut masih tergolong kecil jika dibandingkan pengguna yang mengunjungi situs berita yang berbasis video berita online.
- Ketertarikan video berita online akan meningkat saat terjadi peristiwa-peristiwa yang besar (breaking news). Permintaan video berita online akan semakin meningkat pada saat peristiwa “breaking news” terjadi. Salah satu contohnya adalah peristiwa penyerangan di Paris. Menurut data yang didapat dari BBC, pengakses video berita online naik dari 10% menjadi 20% setelah peristiwa tersebut. Video berita online menyajikan cerita yang kuat dan popular karena kekuatan visualnya.
- Sementara itu, konsumsi video berita offline meningkat pesat. Beberapa media menyampaikan pada Reuters Institute bahwa video berita mereka banyak yang dikonsumsi melalui Facebook dengan beberapa media sosial lainnya dan terlapor bahwa beberapa sudah di “views” jutaan kali. Umumnya para pengguna melakukannya dengan mengunduh dan mengunggah ulang video tersebut melalui akun pribadi mereka masing-masing. Pada umumnya menggunakan media sosial Facebook
- Video berita online-offline yang paling banyak diminati pada umumnya berdurasi pendek atau yang berdurasi di bawah 1 menit serta dikemas tanpa suara, dilengkapi subtitle, fokus pada berita-berita soft news.
(bpptik/ars/hdn)