Bahasa Indonesia | English

Penutupan Pelatihan dan Sertifikasi Gelombang ke-6: Bangun Bangsa Melalui TIK, dengan Tetap Pertahankan Karakter Bangsa

23 September 2015 210


[caption id="attachment_1625" align="aligncenter" width="606"]Penutupan Pelatihan dan Sertifikasi Gelombang ke-6 Penutupan Pelatihan dan Sertifikasi Gelombang ke-6[/caption]

BPPTIK - Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) melaksanakan penutupan secara resmi Pelatihan dan Sertifikasi Gelombang Ke-6, pada hari Jum’at (18/9/2015) di Gedung Serbaguna BPPTIK, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Penutupan tersebut menghadirkan nara sumber Anggota Komisi I DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar.

Pada penutupan tersebut, Basuki Yusuf Iskandar menyampaikan mengenai betapa pentingnya generasi angkatan kerja muda saat ini sebagai motor penggerak perekonomian bangsa. Generasi tersebut dihadapkan oleh persaingan global yang semakin ketat, sehingga dituntut untuk memiliki kompetensi yang tersertifikasi standar nasional Indonesia agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang akan masuk ke Indonesia.

Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salah satu pintu gerbang industri ekonomi kreatif yang saat ini sedang menjadi trend global. Keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia seharusnya menjadi sumber tak terhingga bagi perkembangan industri ekonomi kreatif Indonesia. Pelatihan dan Sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ini diharapkan memberikan bekal yang cukup untuk menghadapi persaingan kerja global dan juga turut membantu melahirkan entepreneur muda dan sukses dalam industri ekonomi kreatif.

Dalam penutupan tersebut, para peserta juga berkesempatan mendapatkan kuliah umum yang disampaikan oleh Agun Gunandjar Sudarsa. Anggota Komisi I DPR RI tersebut menyampaikan materi mengenai ‘Karakter Nasionalisme Baru dan Kompetensi Teknologi Sebagai Modal Hadapi Globalisasi’. Agun Gunandjar memberikan memotivasi sekaligus melengkapi bekal pengetahuan para peserta.

Agun menuturkan bahwa sebagai bangsa Indonesia, selain fokus membangun bangsa melalui bidang TIK, namun juga tetap harus mempertahankan karakter bangsa ini. Pengalaman berharga dari mulai negara ini merdeka, gangguan politik dan krisis kemanusiaan yang dihadapi, seperti misalnya G30/S PKI, krisis ekonomi tahun 1997-1998, hingga reformasi di tahun 1999-2000, harus menjadi pelajaran yang sangat penting. Hal tersebut perlu diperhatikan agar tidak terjerembab pada kesalahan-kesalahan masa lalu dan dapat membangun Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur. Selain itu agar semakin lebih baik ke depannya sesuai tujuan negara ini yang termaktub dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (febryan/bpptik/hdn)