BPPTIK Selenggarakan Sertifikasi Kompetensi Bidang TIK Berbasis SKKNI Gelombang ke-1 Tahun 2018
[caption id="attachment_5376" align="aligncenter" width="660"] Pembukaan Sertifikasi Kompetensi Bidang TIK Berbasis SKKNI Gelombang ke-1 Tahun 2018[/caption] BPPTIK – Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) menyelenggarakan program sertifikasi kompetensi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Gelombang ke-1 tahun 2018. Sertifikasi Gelombang ke-1 ini dilaksanakan pada tanggal 17-19 April 2018 di BPPTIK dan diikuti oleh 210 peserta. Peserta terbagi menjadi 5 Skema Sertifikasi Okupasi, yakni Pengembang Web Pratama (Junior Web Developer), Junior Office Operator, Teknisi Utama Jaringan Komputer, Helpdesk, dan Desainer Grafis Muda. Kegiatan asesmen dan uji kompetensi dilaksanakan oleh asesor yang berjumlah 21 orang. Setiap satu orang asesor menguji 10 orang peserta. Pembukaan acara ini dihadiri oleh Kepala BPPTIK, Founder PT. Media Kernels Indonesia, Direktur Eksekutif LSP Komputer, dan para asesor. Kepala BPPTIK, Nusirwan, yang membuka sertifikasi ini menjelaskan, saat ini kompetisi di dunia kerja khususnya bidang TIK sudah berkembang sangat pesat. Oleh sebab itu, kompetensi di bidang TIK bagi angkatan kerja sudah menjadi kewajiban. Selain itu, Kepala BPPTIK juga mengungkapkan bahwa BPPTIK menyediakan beragam pelatihan di bidang TIK bagi para peserta yang ingin mengikutinya dengan skema pembiayaan berbasis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sementara itu, Founder Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menyampaikan materi seputar entrepreneurship. Materi entrepreneurship ini sengaja disediakan oleh panitia agar para peserta tidak hanya punya mindset ingin menjadi pekerja, tapi juga ingin menjadi entrepreneur. Dalam materinya, Ismail Fahmi mengingatkan kepada peserta pentingnya menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Sikap dan semangat entrepreneurship perlu diperhatikan mengingat persaingan di industri kerja saat ini semakin ketat. Dengan entreprenurship, diharapkan tiap individu dapat bertahan dalam persaingan, bahkan lebih baik jika dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. Ismail turut menceritakan pengalamannya saat memulai usahanya. Peserta sertifikasi yang berasal dari Bangka Belitung, Muhammad Arinda mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini, karena dengan program ini, ia tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menguji kompetensi diri, namun juga mendapat banyak wawasan yang luas. Pada hari kedua, Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, menyampaikan pentingnya Sertifikasi ini. Program sertifikasi ini ditujukan salah satunya adalah untuk memberikan standardisasi kepada pekerja di bidang TIK di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Selain itu, ada 3 aspek yang diukur dalam sertifikasi ini, yaitu Pengetahuan, Keterampilan (kompetensi), dan sikap kerja. Setelah acara pembekalan, sertifikasi dilanjutkan oleh para asesor di laboratorium-laboratorium BPPTIK. Program Skema Sertifikasi Okupasi bidang TIK ini adalah program tahunan BPPTIK bagi angkatan kerja muda. Seluruh pembiayaan dari program ini dibebankan kepada APBN tahun 2018. [caption id="attachment_5378" align="aligncenter" width="660"] Pembekalan oleh Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar[/caption] (bpptik/ars/lpa/hdn)