Bahasa Indonesia | English

Kewirausahaan Digital, Peluang Ekonomi di era Digital

Nasional 31 December 2023 9734

Kewirausahaan Digital, Peluang Ekonomi di era Digital

Image source: https://medium.com/

BPPTIK – Di era digital yang berkembang pesat seperti saat ini, kewirausahaan digital menjadi salah satu bidang yang semakin menarik perhatian. Dengan perubahan pola perilaku konsumen, perkembangan teknologi, dan aksesibilitas internet yang semakin meluas, kewirausahaan digital tidak hanya menjadi sebuah pilihan, namun juga sebuah kebutuhan.

Kewirausahaan digital mengacu pada pendekatan bisnis yang menggunakan teknologi digital sebagai landasan utama; mencakup segala aspek dari menciptakan, mengelola, hingga mengembangkan usaha dengan memanfaatkan berbagai solusi digital. Kewirausahaan digital bukan hanya sebatas memiliki keberadaan online, melainkan juga bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan proses bisnis.

Hal tersebut membentuk tren kewirausahaan digital terkini meliputi ecommerce, pemasaran digital, dan inovasi teknologi untuk efisiensi. 

Pertumbuhan ecommerce terus meningkat, menciptakan peluang baru untuk pengusaha digital. Berdasarkan publikasi survei BPS, pertumbuhan jumlah usaha ecommerce pada tahun 2022 diperkirakan meningkat sebesar 4,46 persen menjadi 2.995.986 usaha yang tercatat sebagai pertumbuhan ecommerce tercepat kedua setelah Vietnam. Namun, pertumbuhan ecommerce tersebut didominasi oleh usaha dengan pendapatan rendah yaitu kurang dari 300 juta rupiah. 

Image source: www.bps.go.id 

Penyebabnya diduga karena jangkauan pemasaran yang terbatas sebagai akibat tingginya ketergantungan pada pesan instan (whatsapp) sebagai media penjualan. Hal ini terlihat dari hasil survei 95,25 persen usaha berpendapatan rendah menggunakan non marketplace/platform digital sebagai media penjualannya. Pendampingan dari pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan literasi digital mutlak diperlukan agar teknologi informasi dan komunikasi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan.

Pemasaran digital, termasuk media sosial, iklan online, dan konten pemasaran, menjadi kunci dalam mencapai audiens secara efektif. Pengusaha digital perlu menguasai strategi pemasaran online untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik bisnis mereka. Selain itu, inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI) semakin banyak digunakan dalam kewirausahaan digital. Inovasi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan peluang baru.

Dari tren kewirausahaan tersebut dapat dikatakan bahwa penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan syarat utama bagi pelaku usaha untuk menjalankan bisnis digitalnya. Salah satu cara untuk meningkatkan penguasaan TIK adalah dengan mengikuti pelatihan bidang TIK yang diselenggarakan secara gratis oleh Pemerintah melalui program DTS (Digital Talent Scholarship) Kementerian Kominfo yang telah berlangsung sejak tahun 2018. Simak informasi selengkapnya untuk pelatihan di tahun 2024 melalui tautan https://digitalent.kominfo.go.id/ 


Tersedia 8 (delapan) pilihan akademi pelatihan yaitu Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Talent Scouting Academy (TSA), Professional Academy (ProA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Thematic Academy (TA), Government Transformation Academy (GTA), dan Digital Leadership Academy (DLA).

Untuk akademi yang berfokus pada kewirausahaan digital, Digital Talent Scholarship (DTS) memiliki akademi Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) merupakan beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat umum calon pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelaku usaha UMKM yang ingin naik kelas dalam hal pemanfaatan teknologi digital untuk dapat meningkatkan usahanya. Pelatihan DEA bertujuan untuk mendorong peningkatan keterampilan digital mulai dari dasar hingga menengah bagi calon pelaku usaha UMKM dan pelaku usaha UMKM. Akademi ini menargetkan peserta dari masyarakat umum yang ingin memulai usaha, maupun pelaku UMKM.(fm/ars)